Tanggal Rilis | : | 1 November 2019 |
Ukuran File | : | 0.52 MB |
Abstraksi
<div style=""><ul><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">NTP Provinsi Kalimantan Tengah naik 0,43 poin, dari 96,92 persen (September 2019) menjadi 97,35 persen (Oktober 2019). Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan nilai tukar subsektor tanaman perkebunan rakyat (1,00 poin), hortikultura (0,85 poin), dan tanaman pangan (0,09 poin). </span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Indeks harga yang diterima petani (It) naik 0,68 poin, lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,10 poin. </span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">NTP tertinggi terjadi di subsektor perikanan (111,05 persen) diikuti oleh hortikultura (108,54 persen), peternakan (103,05 persen), tanaman pangan (94,64 persen), dan tanaman perkebunan rakyat (89,13 persen). </span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) naik 0,53 poin, dari 104,76 persen (September 2019) menjadi 105,29 persen (Oktober 2019). </span></font></li><li><font face="Arial, Verdana"><span style="font-size: 13.3333px;">Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di wilayah perdesaan sebesar 136,36 atau terjadi inflasi 0,08 persen, diikuti laju inflasi tahun kalender (1,96 persen) dan inflasi tahun ke tahun (2,96 persen) cukup rendah. Kenaikan indeks harga terjadi pada semua kelompok kecuali transportasi dan komunikasi. </span></font></li></ul></div>