29 Januari 2018 | Kegiatan Statistik
Pemerintah Indonesia saat ini sedang
sangat gencar melancarkan program program yang berhubungan dengan peningkatan
kapasitas produksi komoditas pertanian dalam upaya mendukung salah satu cita
cita nawacita yakni terwujudnya swasembada pangan di Indonesia. sehubugan
dengan hal tersebut, maka tersedianya data pertanian yang tepat waktu dan
akurat merupakan pondasi untuk dapat mewujudkan kebijakan pertanian yang tepat
sasaran maka perbaikan metodologi dalam pengumpulan data pertanian harus
dilakukan.
Hingga saat ini pengumpulan data
luas panen baik padi maupun palawija masih menggunakan metode konvensional
dengan menggunakan daftar isian statistik pertanian (SP), berdasarkan metode
tersebut, pengumpulan data luas lahan panen masih didasarkan pada hasil
pandangan mata petugas pengumpul data (eye estimate). Meskipun secara pratikal,
metode tersebut masih memiliki kekurangan. Rendahnya akurasi dan waktu pengumpulan data yang cukup
lama menjadi beberapa kekurangan dari penggunaan metode tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut,
BPS melakukan kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
untuk menyusun kerangka sampel dan sistem pelaporan yang digunakan dalam
pengumpulan data statitik pertanian yang berbasis teknologi dalam rangka
memperbaiki teknologi pengumpulan data statistik pertanian yang lebih objektif
dan modern dengen melibatkan perangkat teknologi didalamnya, sehingga data
pertanian yang dikumpulkan menjadi lebih akurat dan tepat waktu. Kerjasama
tersebut kemudian diwujudkan dalam suatu kegiatan yang bertajuk “Pengumpulan
Data Statistik Pertanian Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka
Sample Area (KSA)”.
Pelaksanaan survei KSA dimulai
pada tahun 2017 untuk provinsi di pulau Jawa kecuali DKI Jakarta, kemudian
seluruh provinsi di Indonesia pada Tahun 2018, sedangkan pelaksanaan dilapangan
dilaksanakan pada minggu ke-4 setiap bulannya. Survei dilakukan dengan
mengamati fase pertumbuhan tanaman padi
pada sampel segmen. Dalam pelaksanaan KSA, survei lapangan merupakan bagian
yang paling penting karena akan menentukan tingkat keakuratan estimasi dan
peramalan produksi padi. Pengamatan segmen dilakukan pada 7 (tujuh) hari
terkahir dibulan pengamatan, petugas lapangan mendatangi setiap segmen,
sesampai di segmen tersebut petugas akan mengamatai dan memfoto setiap 9
(Sembilan) subsegmen, akan banyak tantangan dilapangan yang akan dihadapi oleh
petugas, terutama masalah geografis, tidak semua segmen berada di sawah.
Oleh : Hadi Erwin, S.Si (Kasi Produksi BPS Kabupaten Murung Raya)
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Murung Raya (BPS-Statistics of Murung Raya Regency)Jl. P. Diponegoro (Komplek Kantor Pemda) 73911 Puruk Cahu
Telp (0528) 3033022
WhatsApp 08113205100
Mailbox : bps6213@bps.go.id